ITS Luncurkan KKN Abmas Prioritas

SURABAYA – Guna mendukung pertumbuhan ekonomi usaha lokal, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara resmi meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Prioritas bertajuk Gerakan 1.000 Digital Marketing Usaha Ultra Mikro (UMi) serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Jumat (15/8), di Gedung Research Center ITS. Peresmian ini menjadi titik awal kegiatan pendampingan guna meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dan UMi di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS Dr Sutikno MSi menjelaskan, program ini menyasar kepada pelaku usaha di area Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo. Ia menilai bahwa di era yang serba digital, pelaku usaha perlu didorong untuk memanfaatkan media sosial agar mampu menjangkau pasar lebih luas. “Ini juga menjadi upaya ITS dalam mendukung pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan,” jelasnya.
Menurut Tikno – sapaan dirinya, kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan usaha bagi para pelaku UMKM dan UMi. Pemilihan tersebut didasari karena kelompok usaha ini kerap menghadapi keterbatasan akses teknologi dan strategi pemasaran modern. “Oleh karena itu, pendampingan seperti ini dibutuhkan untuk membantu peningkatan kapasitas usaha mereka (pelaku UMKM dan Umi),” tuturnya.
Dosen Departemen Statistika ITS ini menyampaikan bahwa pendampingan akan dilaksanakan selama sebulan penuh. Selama periode tersebut, setiap mahasiswa KKN mendampingi pelaku UMKM dan UMI secara langsung di lokasi usaha. Hal tersebut diinisiasi agar pendampingan dapat menyentuh problematika nyata yang dialami pelaku usaha, sehingga mahasiswa dapat memberikan solusi yang tepat sasaran.
Selain aspek pemasaran, Tikno melanjutkan, KKN ini juga menekankan pentingnya legalitas usaha. Tikno mengungkapkan bahwa para pelaku UMKM maupun UMi akan mendapatkan bimbingan dalam mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT), hingga sertifikat halal. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas produk dan memperkuat daya saing di pasar global.
Menanggapi pernyataan Tikno, Perwakilan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Jawa Timur Andrio Himawan Wahyu Aji SH MH mengapresiasi langkah ITS yang turut mendukung peningkatan ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan pelaku usaha lokal. Ia menilai, kegiatan ini dapat membantu pelaku UMKM dan UMi lebih adaptif terhadap digitalisasi. “Saya berharap langkah ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan Dinkop UKM dari Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik ini juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antar institusi pendidikan dan pemerintah daerah dalam memberdayakan UMKM maupun UMi. Andrio menambahkan, kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat daya saing ekonomi lokal,” harapnya.
Terakhir, melalui program ini, ITS kembali menunjukkan kontribusinya terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-1 terkait pengentasan kemiskinan dan poin ke-8 mengenai pekerjaan layak serta pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut tercermin melalui kontribusi ITS dalam pemberdayaan ekonomi lokal melalui inovasi dan teknologi digital.